Kamis, 12 Mei 2011

sejarah dan Kehidupan Thomas Alva Edison


          THOMAS ALVA EDISON, penemu bola lampu dan seribu ciptaan lain, lahir pada 1847 di kota Milan, Ohio, Amerika Serikat. Pada masa kecilnya, Edison selalu mendapat nilai buruk di kelas. Dia belajar di sekelah formal cuma sebentar, bahkan konon cuma tiga bulan. Pada usia tujuh tahun, dia dikeluarkan dari sekolah karena para gurunya menganggap Edison terlalu dungu dan bodoh untuk belajar. Meski demikian, ibunya tetap mendukung dan membantu mengajarnya di rumah. Edison pun mulai suka membaca buku-buku ilmiah dan membuat percobaan-percobaan kecil.
        Pada usia dua belas tahun, Edison terpaksa hidup dengan menjual koran, buah, dan gula-gula dalam garbong kereta api. Kemudian dia menjadi operator telegraf dan hidup berpindah dari satu kota ke kota yang lain. Edison juga sempat menjadi kepala mesin telegraf di New York. Dari hasil pekerjaannya ini, Edison berhasil menabung sebagian besar uangnya untuk membuat percobaan-percobaannnya. Cita-citanya sebagai seorang penemu besar telah mengilhaminya sejak dia masih kecil.
        Pada 1864, Edison pindah ke Menlo Park, New Jersey, dan membangun sebuah laboratorium penyelidikan besar dengan sekelompok tim yang membantunya dalam bekerja. Laboratorium model ini kelak akan ditiru oleh banyak industri. Pada 1870, Edison berhasil menemukan mesin telegraf yang lebih baik. Pada 1877, dia juga berhasil menciptakan gramafon yang tetap digunakan oleh industri rekaman sampai sekarang meski telah mengalami berbagai perkembangan. Dia juga berhasil membuat proyektor untuk film serta melakukan berbagai penyempurnaan pada mesin ketik, mesin kopi, mesin dikte, baterai, serta masih banyak lagi temuannya yang lain.
        Jumlah total dari penemuannya mencapai 1097 buah, sebuah hitungan yang fantastis, mencengangkan, dan hampir tidak masuk akal. Prestasi ini membuat Edison dikenal sebagai penemu terbesar di dunia dengan jumlah penemuan yang terbanyak. Akan tetapi. penemuannya yang terpenting adalah penemuan yang berhasil ditemukannya pada 1879, yaitu penemuan bola lampu. Konon sebelum berhasil menemukan bola lampu ini, dia sudah lebih mengalami kegagalan dalam seribu kali percobaannya. Tatkala tiada wartawan menanyainya mengapa ia begitu berkeras meskipun sudah mengalami seribu kali kegagalan, dengan enteng Edison menjawab, “Saya tidak pernah gagal! Saya cuma menemukan 999 cara bagaimana lampu itu tidak bekerja, dan satu cara bagaimana lampu itu dapat bekerja.”
        Kisah hidup, perjuangan, dan sifat optimisme Edison ini telah mengilhami jutaan orang Amerika yang menganggapnya sebagai seorang contoh dan panutan. Tidak hanya sebagai seorang ilmuan dan penemu, Edison juga terjun dalam bidang bisnis dengan mendirikan General Electronic Company, yang tetap bertahan sampai sekarang serta menjadi salah satu perusahaan terbesar di Amerika Serikat.
        Pada 1882, perusahaan Edison mulai memproduksi listrik yank disalurkan di rumah-rumah, ia juga memasang lampu-lampu listrik di jalan-jalan kota New York. Apa yang dilakukannya ini segera tersebar, dan dengan cepat merambah ke seluruh dunia. Apa yang dilakukan Edison ini juga telah meletakkan fondasi bagi perkembangan industri dan teknologi selanjutnya. Listrik tidak cuma digunakan untuk penerangan namun juga untuk berbagai keperluan lain. Distribusi jaringan listrik yang didirikan Edison juga telah mendorong penggunaan listrik secara besar-besaran, baik oleh rumah tangga maupun dunia industri. Anak jenius yang pada awalnya dianggap terlalu bodoh ini kini telah berhasil mengubah wajah dunia. Anak kecil miskin yang terpaksa bekerja keras untuk hidup ini kini telah menjelma menjadi ilmuwan terkenal dan kaya raya. Sampai sekarang kisah hidup Edison masih banyak dikagumi dan diperbincangkan orang.
        Edison menikah dua kali dan memiliki tiga anak dari masing-masing istrinya. Istri pertamanya meninggal dalam usia muda. Pada 1928 Edison mendapat penghargaan Gold Medal (medali emas khusus) dari Kongres Amerika atas jasa-jasanya. Tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1931 Edison meninggal dalam usia 84 tahun di
        West Orange, New Jersey. Meskipun telah meninggal namun karyanya tetap bisa menerangi dunia dalam arti kata yang sabenarnya. Jasa besarnya terhadap ilmu pengelahuon dan sumbangsihnya terhadap kehidupan tetap tidak akan dilupakan orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar